Sepanjang pekan ini, pembicaraan politik di Amerika Serikat terfokus pada kekalahan anggota DPR AS, Liz Cheney, putri mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney, dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di Negara Bagian Wyoming. Selasa (16/8/2022), ia kalah dari Harriet Hageman, calon yang didukung mantan Presiden Donald Trump.

Ia penentang keras Trump. Kegeraman pada Trump, yang menghasut massa pendukungnya dalam insiden serbuan dan amuk di Gedung Capitol, 6 Januari 2021, menyuntikkan misi seumur hidup pada Cheney: menghadang Trump—apa pun caranya—agar tidak berkuasa lagi di Gedung Putih. Bagi Cheney, penolakan Trump pada hasil pemilu presiden 2020 telah menodai dan menginjak-injak demokrasi.

Ditambah insiden Capitol, di mata Cheney, Trump tak termaafkan. Menurutnya, sejak 6 Januari itu bahwa dirinya akan melakukan apa saja untuk memastikan Donald Trump tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di dekat Kantor Oval. Katanya serius (dengan tekad) ini. Akan tetapi, niat Chaney ini menghadapi hambatan besar pasca kekalahannya itu.

#hariankompas
#as
#donaldtrump

=====================================

Simak kumpulan video berita Harian Kompas: https://klik.kompas.id/videoberita

Info langganan harian Kompas & Kompas.id:
https://bit.ly/3J9LO2h

Subscribe Youtube Harian Kompas: http://bit.ly/2ZrQ4EK​

Ikuti media sosial Harian Kompas
- Twitter: https://twitter.com/hariankompas​
- Facebook: https://www.facebook.com/hariankompas/​
- Instagram: https://www.instagram.com/hariankompas/