Ukraina Dengan Berani Ancam Jerman Jika Tak Pasok Kendaraan Lapis Baja Untuk Bantu Lawan Rusia |
|
#tribuntimur #tribunviral #rusiavsukraina
TRIBUN-TIMUR.COM - Ukraina kini dengan berani mengancam Jerman jika tidak memasok kendaraan lapis baja atau tank ke negaranya. Sebagaimana diketahui, Ukraina mendesak Jerman mengirimkan tank Leopard 2 untuk membantu melawan Rusia. Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov memberikan penjelasan. Diungkapkan, jika Berlin tidak memasok kendaraan lapis baja berat bagi Kyiv, maka permusuhan akan terungkap di wilayah Jerman sendiri. "Jika [Kanselir Jerman] Tuan [Olaf] Scholz ingin Jerman bertempur di dekat Berlin dan dekat Stuttgart dengan tank Jerman bersama Rusia, maka dia dapat melanjutkan permainan ini, melakukan penelitian sosiologis apakah kita perlu memberikan tank atau tidak," tukasnya. Otoritas Ukraina telah berulang kali menuntut agar mengintensifkan pasokan peralatan militer untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Bahkan, mantan duta besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk telah meminta tank dari Leopard 2 Jerman dikirimkan ke Kyiv. Namun Kanselir Jerman, Scholz mengatakan, Jerman tidak memasok kendaraan lapis baja berat ke Angkatan Bersenjata Ukraina. Hal ini untuk menghindari eskalasi konfrontasi dengan Rusia. Sementara itu, warga Jerman pun juga mayoritas menolak mengirimkan senjata ke Ukraina. Hal ini berdasarkan survei yang ditampilkan media Jerman pada Desember lalu. Sebagian besar warga Jerman enggan mendukung negaranya membantu senjata ke Ukraina. Tank yang dimaksud adalah tank perang tipe Leopard 2. Dalam survei, sebesar 45 persen responden menolak pengiriman tank Leopard 2 untuk Ukraina. 33 persen responden lainnya menyetujui pengiriman tank untuk Ukraina. Sementara itu 22 persen sisanya menjawab tidak tahu. Sebagaimana informasi sebelumnya, Ukraina telah berkali-kali meminta Jerman agar dikirimkan tank Leopard 2. Akan tetapi, Kanselir Jerman Olaf Scholz tak serta merta menyetujui permintaan Ukraina tersebut. Pada awal Desember 2022, Menteri Luar Negeri Ukraina Dymtro Kuleba sempat mengutarakan rasa kekecewaan atas sikap Jerman. Hal ini karena Jerman enggan mengirimi Ukraina tank. Pemerintahan Ukraina mengaku tak paham mengapa Jerman begitu ragu-ragu ketika diminta untuk mengirimkan bantuan tank. Sejauh ini, senjata yang dikirimkan oleh Jerman untuk Ukraina awalnya hanya senjata api dan misil anti-tank. Hal ini berbeda dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat menggelontorkan paket bantuan militer lagi kepada Ukraina. Diketahui, besaran bantuan itu mencapai 1,85 miliar dolar AS atau setara Rp 28 triliun. Hal itu diberikan setelah Presiden Volodymyr Zelensky berkunjung ke Amerika Serikat pada Kamis (22/12/2022). Dalam kunjungannya Presiden Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Ibu Negara Amerika Serikat, Jill Biden. Kepala Negara Ukraina itu disambut di Gedung Putih. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menerangkan, bantuan yang diberikan mencakup Sistem Pertahanan Udara Patriot. Rudal Patriot diklaim mampu menjatuhkan rudal jelajah hingga rudal balistik jarak pendek. Selain rudal patriot, AS juga akan memberikan paket bantuan militer lainnya ke Ukraina. Yakni mencakup puluhan ribu peluru artileri, roket, amunisi tank, sistem mortir, peluncur granat, dan pelindung tubuh. Editor : Muhamad Asrul Sumber : Tribunnews (TRIBUN-TIMUR.COM) Update info terkini via http://tribun-timur.com/ Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks YouTube business inquiries: 081144407111 |