♫musicjinni

Sikap Tegas Erdogan: Larang Pejabat Swedia Masuk Turki, Membuat Swedia Dan NATO Panik

video thumbnail
Al Quran Dibakar, Umat Muslim Indonesia Belum Bergerak
Pembakaran salinan Al Quran yang dilakukan oleh politisi sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan belum terlihat menggerakkan umat muslim Indonesia untuk melakukan aksi protes secara nyata.
Dewasa ini, masyarakat, sejumlah politisi, hingga pemerintah Indonesia baru sebatas menyampaikan sikap mengecam dan mengutuk tindakan Rasmus yang melecehkan umat Islam di seluruh dunia itu.
Organisasi dan elemen masyarakat muslim Indonesia, seperti Persaudaraan Alumni 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Partai Masyumi Reborn, hingga organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhamdiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMI), sejatinya sudah mengagendakan aksi turun ke jalan.
Namun hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan aksi nyata mereka akan digerakkan.
Pun demikian dengan sikap pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara belum menyampaikan statemen resminya kendati sudah banyak desakan dari masyarakat.
Meski cukup terdepan dengan mengutuk aksi pembakaran Al Quran di Swedia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terkesan lambat. Terbaru, Kemlu RI baru akan memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya telah menyampaikan pemberitahuan pemanggilan dan pertemuan yang direncakan pada hari ini, Rabu (25/1).
"Pemanggilan sudah disampaikan. Pertemuannya direncanakan hari ini, namun akan dikonfirmasi lagi," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Sikap pasif Indonesia ini pun kontras dengan tindakan nyata yang dilakukan oleh beberapa negara lain dalam menyikapi hal ini.
Di Istanbul, Turki, warga melakukan aksi turun ke jalan hingga membakar foto Rasmus Paludan di depan Konsulat Jenderal Swedia, pada Minggu 22 Januari sebagai bentuk protes.
Presiden Recep Tayyip Erdogan selaku pemimpin Turki juga menyampaikan kegeramannya, Ia bahkan memperingatkan Swedia untuk tidak lagi mengharapkan dukungan Ankara agar bisa bergabung dengan aliansi NATO.
Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Erdogan sebagai tanggapan resmi atas pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh Paludan di depan kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari lalu.
"Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan dari kami untuk (keanggotaan) NATO," kata Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (24/1).
“Jika Anda tidak menghormati keyakinan agama Republik Turkiye atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk NATO dari kami,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Erdogan telah menyebut bahwa insiden pembakaran Al Quran telah menyerang dan menyakiti 85 juta warga Turki.
Ketegasan Erdogan ini membuat Swedia ciut dan bereaksi sangat hati-hati dalam menanggapi hal tersebutMenanggapi hal tersebut.
“Saya tidak bisa mengomentari pernyataan malam ini. Pertama, saya ingin memahami dengan tepat apa yang dikatakan (Erdogan),” kata Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom.
Kendati Para pemimpin Swedia telah mengutuk tindakan Paludan, yang mana, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson turut mengungkapkan simpati pada semua umat Muslim.
"Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini," tulis Kristersson di Twitter.
Namun keadaan terlanjur semakin memanas, yang membuat Turki membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson untuk menginjak negaranya.
Kecaman luas juga telah datang dari masyarakat Internasional yang ikut marah atas aksi pembakaran Al Quran.
Selain Turki, Hal serupa juga terjadi di Baghdad, Irak. Pada Senin (23/1), warga Irak melakukan aksi unjuk rasa mengecam pembakaran Al Quran yang berlangsung di depan Kedubes Swedia.

Berita Terkini: Peta Politik Berubah, Duet Anies-Airlangga Mulai Disusun Rapi

Berita Terkini: Al dan El Masuk Gerindra, Ini Posisi Mereka Di Struktural Partai..

5 Putusan Kontroversi Hakim T Oyong, Nomor 3 Paling Aneh // Berita Terkini

Berita Terkini: Mengharukan, Shalat Tarawih Korban Pertamina Plumpang

Berita Terkini: Jika Gagasan Sebagus ini Diabaikan, Maka Bisa Ketebak Siapa Dalang Semua ini

Berita Terkini: Aliansi Aktivis 98 Akan Kepung DPR Usut Ijazah Palsu Jokowi

Berita Terkini: Mahar Satu Set Berlian, Kini Ajudan Pribadi Ditangkap, Berikut Sederet Faktanya..!!

Disclaimer DMCA