♫musicjinni

TERUS IKUT CAMPUR INGGRIS BISA TINGGAL NAMA SAJA BAGI RUSIA

video thumbnail
Invasi rusia ke ukraina masih saja berlangsung hingga saat ini dan rusia pun mendapat kecaman dari berbagai pihak mulai dari rival abadi mereka yaitu Amerika serikat, ada uni eropa, inggris bahkan ada Negara Negara di asia yang mengecam tindakan invasi rusia tersebut.
saat ini Inggris adalah salah satu negara yang paling vokal mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, inggris memasok senjata ke tentara ukraina untuk melawan rusia. Bahkan Presiden Ukraina di berikan waktu dan tempat untuk berpidato di parlemen inggris. Hal ini sepertinya membuat bapak al putin naik pitam, jika putin mau, negeri ratu elisabet ini bisa tinggal nama dalam hitungan detik jika terus ikut campur dalam urusan 2 negara bekas Uni Soviet tersebut. Apakah ini hanya gertakan sambalado saja? Karena yang kita tahu jika bapak al putin bilang nuklir, nuklir. Bilang serang, serang. Bilang goyang, goyang. Untuk diketahui saja Kremlin memiliki senjata nuklir yang bisa melenyapkan Negeri Ratu Elizabeth hanya dalam hitungan detik.
Menurut pemberitaan sindonews.com ilmuwan nuklir dari Cardiff University, Prof. Campbell Craig, sementara itu, mengatakan dia tidak bisa membayangkan seperti apa dunia ini dan dampaknya jika Perang Dunia Ketiga benar-benar pecah.
'' Inggris baiknya tidak ikut campur urusan mereka, karena sekali saja Rusia melancarkan serangan Inggris bisa lenyap dari muka bumi dalam hitungan detik,'' tegas Craig. Nasib premier league gmana ni? Sudah mau akhir musim lagi. Pastinya lagu It coming home akan dinyanyikan karena akan kembali kepada Bapa Yang diatas.
Craig mengklaim sebagian besar kota di Rusia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi sasaran dan dihancurkan jika perang nuklir pecah antara Moskow dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Seperti dilansir dari Daily Star, padahal, peringatan itu pernah dikeluarkan oleh mantan ajudan presiden Rusia Frants Klintsevich pada 2017.
Senator Rusia mengklaim bahwa jika Inggris melakukan serangan awal di Moskow maka negara itu mungkin dihancurkan dalam serangan balik. Peringatan itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak bisa mengesampingkan penggunaan senjata nuklir sebagai serangan pertama dalam keadaan paling ekstrem.
Disclaimer DMCA