♫musicjinni

Akademisi Nilai Provinsi Solo Raya Layak berdiri Sendiri, Ini Indikator Penilaiannya

video thumbnail
TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), M Farid Wajdi mengaku pernah melakukan kajian terhadap pemekaran pembentukan Provinsi Solo Raya pada 2002 silam.

Dari hasil kajiannya, Farid menyebut Solo Raya layak dan dapat berdiri sendiri.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara diskusi Ngobrol Mepet Sawah (MEWAH) dengan tema "Buka-bukaan Bicara Provinsi Solo Raya" yang diselenggarakan di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adi Soemarmo 335A, Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Kamis (16/1/2020)


Sebelumnya, Farid menjelaskan awal mula adanya diskusi hingga kajian terkait pemekaran pembentukan Provinsi Solo Raya ini.

"Jadi waktu itu setelah keluar Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemekaran pembentukan provinsi pada 1999," ujarnya.

"Saya yang pada waktu itu sebagai Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat di UMS, dan teman-teman muncul pembicaraan diskusi ringan terkait pembentukan provinsi," kata Farid.

"Kebetulan waktu itu kami terbiasa main-main data, terus kami mencoba dan mengadakan kajian," imbuhnya.

"Data ini kami kumpulkan dan adakan simulasi, layak atau tidak (pembentukan Provinsi Solo Raya)," jelas Farid.

Farid menjelaskan, saat itu dia dan teman-temannya mengumpulkan data yang bersumber dari beberapa buku.

Mengingat belum adanya internet pada kala itu.

"Waktu itu datanya masih belum ada data secara online ya, jadi datanya masih copy dari buku-buku kami kumpulkan," ujarnya.

"Satu diantaranya dari Buku 'Jawa Tengah Dalam Angka' itu yang berisi data-data statistik dari seluruh Kabupaten Kota di Jawa Tengah (Jateng)," imbuhnya.

"Nah, kami ambil yang ada di Surakarta, Eks Karisidenan Surakarta," tambahnya.

Kemudian Farid melakukan analisis berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Peraturan Pemerintah pada waktu itu.

"Namun datanya kan juga tidak lengkap, sehingga kami cross check ke kabupaten-kabupaten kota," imbuhnya.

Dalam kajian tersebut, terdapat beberapa indikator, seperti indikator ekonomi, sosial budaya, dan fisik.

Secara indikator tersebut, Farid menyebutkan Solo Raya sangat memungkinkan untuk menjadi provinsi baru.

"Secara ekonomi, sosial, budaya, dan fisik sangat memungkinkan," ujarnya.

"Memang ada beberapa indikator-indikator yang nilainya Solo Raya ini plus dibanding Jawa Tengah, " imbuhnya.

"Jawa Tengah minus dibanding Solo Raya, ataupun sebaliknya, itu tidak masalah," jelasnya.

"Dari beberapa poin indikator memang berbeda dan selisihnya tidak banyak," kata Farid.

Karena ketentuan satu daerah itu berdiri sendiri adalah jangan sampai dapat mematikan daerah yang lama.

Sehingga jarak indikator nilainya jangan sampai memiliki selisih yang tinggi

"Misalnya, Solo Raya rendah berarti kalau mau berdiri sendiri tidak kuat," kata Farid.

"Sebaliknya, kalau Solo Raya lebih tinggi dibanding Jawa Tengah skor indikatornya, berarti kalau di tinggal Solo Raya, Jawa Tengah akan jatuh," jelasnya.

Sementara hasil analisis Farid dan teman-temannya saat itu, beberapa indikator skor Solo Raya dan Provinsi Jawa Tengah tidak terlalu tinggi selisihnya.

Sehingga Provinsi Jawa Tengah dan Solo Raya mampu berdiri sendiri-sendiri secara kondisi ekonomi.

Farid kemudian membandingkan dengan Kota Banyumas.

Menurutnya, jika Kota Banyumas lepas dari Provinsi Jawa Tengah, maka dipastikan provinsi tersebut akan jatuh.

Karena pada saat itu, Kota Banyumas memiliki kekuatan ekonomi yang sangat tinggi.

Di sisi lain, secara kondisi sosial budaya, Solo Raya untuk menjadi provinsi juga tidak ada masalah.

"Secara budaya, artinya kebiasaan sehari-hari yang ada di Solo Raya, ini kan semuanya sama," ujarnya.

"Kehidupan perilakunya, bahasanya, guyonannya itu sama semua," imbuhnya.

"Ditambah budaya dalam konteks ekonomi, mayoritas masyarakat juga belanjanya ke Solo," jelasnya.

Secara otomatis, Solo Raya sangat memungkinkan secara geografi ataupun sosial budaya.

Farid juga melihat bahwa dilihat dari kajian terkait masalah pelayanan masyarakat, cakupan wilayah yang luas dan hanya diurus oleh satu provinsi saja akan membuat penanganannya menjadi lambat.

"Tetapi secara teori, saya kebetulan kan kompetensi keilmuan saya di manajemen organisasi. Kajian-kajian saya juga masalah pelayanan masyarakat melalui manajemen organisasi," ujar Farid.

"Melihat kajian itu yang namanya birokrasi, rantai komando, rantai layanan itu kalau cakupannya terlalu besar memang lambat (penanganannya), yang paling efektif itu semakin pendek semakin efektif" tegasnya.



(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Usulan Pembentukan Provinsi Solo Raya, Akademisi Farid Wajdi: Layak Untuk Berdiri Sendiri, https://www.tribunnews.com/regional/2020/01/16/soal-usulan-pembentukan-provinsi-solo-raya-akademisi-farid-wajdi-layak-untuk-berdiri-sendiri?page=all.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Whiesa Daniswara

Pembentukan Provinsi Solo Raya Wadahi Kaum Milenial, Juliyatmono: Mau Lari Kemana? Jakarta Banjir

Perihal Provinsi Solo Raya, Bupati Juliyatmono Sebut Pernah Mengusung Bersama Jokowi

Santer Kabar Ingin Jadi Gubernur Provinsi Solo Raya, Simak Bantahan Bupati Karanganyar Juliyatmono

Singgung Banjir Jakarta saat Beberkan Ide Pendirian Provinsi Solo Raya, Ini Alasan Juliyatmono

Jelaskan Manfaat Pembentukan Solo Raya, Bupati Karanganyar: Untuk Memfasilitasi Kaum Milenial

🔴 LIVE STREAMING NGOBROL MEWAH - 'Buka-Bukaan Bicara Provinsi Solo Raya'

NGOBROL MEWAH - Menghitung Baik Buruk Terbentuknya Provinsi Solo Raya, Keluar dari Jawa Tengah

Anggap Provinsi Solo Raya Berdampak Positif, Akademisi: Masyarakat Dekat, Administrasi Cepat

Akademisi Nilai Provinsi Solo Raya Layak berdiri Sendiri, Ini Indikator Penilaiannya

Wacana Pembentukan Provinsi Baru Solo Raya Kembali Ramai, Juliyatmono dan Gibran Beri Tanggapan

Tak Hanya Usul Bentuk Provinsi Solo Raya, Juliyatmono Pernah Usulkan Pembubaran Provinsi Jateng

Jika Provinsi Solo Raya Terbentuk, Jawa Tengah Tak akan Jatuh, Ini Penjelasan Akademisi

Diyakini Bakal Memakmurkan dan Mensejeterahkan, Ini Kata Akademisi Soal Pembentukan Provinsi Solo

Klaim Jokowi Telah Setuju Pembentukan Provinsi Solo, Juliyatmono: Beberapa Walikota Juga Setuju

Reaksi Wali Kota Gibran soal Solo Raya Jadi Provinsi Baru dan Solo Ibu Kotanya

WAWANCARA EKSKLUSIF: Bupati Karanganyar Juliatmono Tak Marah Dihujat di Sosmed

Gibran: Nyaleg DPR RI, Bupati Karanganyar Juliyatmono Lolos meski Bersaing dengan Putri Puan

Bupati Karanganyar Resign, Juliyatmono Pilih Patuhi Aturan Ikut Pemilu 2024

Berita Solo Hari Ini: Reaksi Bupati Juliyatmono saat Colomadu Diminta Warganet Masuk ke Wilayah Solo

Bank Indonesia Menilai Jalan Tol Segitiga Emas Joglosemar Mempercepat Pemulihan Ekonomi Solo Raya

Ketua Asita Jateng Sebut Solo sebagai Destinasi Wisata Utama di Jawa Tengah

Calon Kepala Daerah di Solo dan Sukoharjo Galakkan Program dalam Bidang Transportasi, Ini Saran Ahli

Juliyatmono Keceplosan Panggil Gibran 'Bos' hingga Nyatakan Dukung Gibran ke Gelanggang Pilgub 2024

10 Jenazah di Makam Klodran Raib Terkena Longsor, Bupati Karanganyar Rogoh Uang Pribadi Buat Talud

Wisata Tawangmangu Dibuka, Ini Cara Bupati Juliyatmono Viralkan Warung yang Tak Pakai Protap Corona

🔴 TRIBUNNEWS LIVE UPDATE SIANG: SENIN 18 JULI 2022

Tribun Network dan PSMTI Resmi Jalin Kerja Sama

Tribunnews dan Garmen Cardinal Bagikan Serahkan Bantuan 3000 Masker untuk Polresta Solo

Setelah Wali Kota Solo Gibran, Kini Bupati Juliyatmono Angkat Bicara soal Meninggalnya GE

Tanggapan Bupati Boyolali, Soal Wacana Provinsi DIS Tunggu Arah Kebijakan Pusat

Disclaimer DMCA