♫musicjinni

Perubahan Wajah Letkol Untung saat Jadi Pentolan G30S/PKI dan Sebelum Dieksekusi Mati

video thumbnail
TRIBUN-VIDEO.COM - Letkol Untung Samsoeri, merupakan orang yang bertanggung jawab dalam aksi Gerakan 30 September (G30S) di tahun 1965.

Letlkol untung yang kala itu menjabat sebagai Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa mengerahkan pasukannya untuk melakukan penculikan terhadap dewan jenderal.

Untung lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926, wafat di Cimahi, Jawa Barat 1966.

Dalam buku Untung, Cakrabirawa, dan G30S (2011) karya Petrik Matanasi, sosok bernama asli Kusman ini, sejak kecil telah diangkat anak oleh pamannya yang bernama Syamsuri.

Untung adalah bekas anak buah Soeharto ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo.

Ia merupakan Komandan Kompi Batalyon 454 yang pernah mendapat didikan politik dari tokoh PKI, Alimin.

Semasa perang kemerdekaan Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Solo.

Pada saat itu, Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke Cepogo, di lereng gunung Merbabu.

Kemudian Kusman pergi ke Madiun dan bergabung dengan teman-temannya.

Setelah peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI 1948), Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang.

Letkol Untung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Militer.

Sebelum ditarik ke Resimen Cakrabirawa, Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders yang berbasis di Srondol, Semarang.

Batalyon ini memiliki kualitas dan tingkat legenda yang setara dengan Yonif Linud 330/Kujang dan Yonif Linud 328/Kujang II.

Dalam peristiwa G30SPKI ini, Banteng Raiders akan berhadapan dengan pasukan elite RPKAD di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo.

Namun saat G30S gagal dalam operasinya, Untung melarikan diri dan menghilang beberapa bulan lamanya.

Ia kemudian ditangkap secara tidak sengaja oleh dua orang anggota Armed di Brebes, Jawa Tengah.

Letkol Untung Sutopo pun, tak seberuntung namanya.

Tepat di tanggal 11 Oktober 1965 dia yang saat itu sedang berusaha melarikan diri ke arah Semarang dengan menumpang kendaraan Bus justru mengalami nasib di luar perhitungannya.

Letkol Untung dikenali oleh dua tentara yang sama-sama menumpang bus.

Karena kaget dan ingin menghindar akhirnya Letkol Untung melompat keluar bus.

Karena kecurigaan kedua tentara yang ada di dalam bus, Untung akhirnya dikejar hingga tertangkap warga di sekitar Asem Tiga Kraton, Tegal.

Meski Untung sempat menyembunyikan identitasnya, ia pun tetap tertangkap.

Warga pun tak menyangka bisa menangkap mantan Komando Operasional G30S dengan cara yang sangat tidak terduga.

Setelah mengalami pemeriksaan di markas CPM Tegal, barulah identitas Untung sepenuhnya terbongkar.

Dalam sidang Mahmillub yang kilat, Untung pun dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966.

Video yang memperlihatkan wajah Untung di tahanan sebelum eksekusi mati seperti menampilkan sosok yang berbeda.

Untung yang sebelumnya tampak berwibawa dengan perawakan baban tegah, berubah menjadi sosok yang tampak lesu.

Bahkan berewok yang tumbuh di wajah Untung nyaris membuatnya tak dikenali bahwa ia mantan pimpinan pasukan Cakrabirawa.(*)

VP: Fikri Febriyanto
VO: Tri Suhartini

Alasan Mengapa Dewan Jenderal Dibunuh dalam G30S PKI, Awalnya Akan Dibawa Bertemu Soekarno

Letkol Untung Pamit ke Soeharto Sebelum Culik Dewan Jenderal, Yakin Diselamatkan dari Eksekusi Mati

Tampang Biadab 7 Gembong G30S/PKI, dari DN Aidit, Brigjen Soepardjo, hingga Letkol Untung

Terungkap Keberadaan Soeharto saat G30S/PKI, Tak Ikut Diculik dan Dibunuh Seperti Jenderal Lainnya

Padahal Juga Jenderal Namun Mengapa Soeharto Lolos dari Penculikan dan Pembunuhan G30S/PKI?

Terungkap Keberadaan Bung Karno pada Malam G30S/PKI, Enam Jenderal Diculik

Tampang Bengis 4 Eksekutor G30S/PKI di Penjara, Penembak Ade Irma Suryani hingga Jendral Ahmad Yani

Perubahan Wajah Letkol Untung saat Jadi Pentolan G30S/PKI dan Sebelum Dieksekusi Mati

Penampakan Dulu dan Kini Rumah Penyiksaan Para Jenderal saat G30S/PKI di Lubang Buaya

Gerbong Kematian G30S/PKI, Angkut Mayat Kiai dan Ratusan Warga Magetan Korban Pembantaian 1948

Menyusuri Rumah Jendral AH Nasution, Saksi Bisu Ade Irma Suryani Ditembak Cakrabirawa saat G30S/PKI

Brigjen Soepardjo Dieksekusi Mati, Anak dan Istrinya Hidup Menderita karena Dicap Keluarga PKI

Sjam Kamaruzaman, Otak G30S/PKI yang Susun Daftar Target Pembunuhan, Berujung Dieksekusi Soeharto

Potret Langka 7 Jenazah Pahlawan Revolusi saat Diangkat dari Lubang Buaya Pasca G30S/PKI

[FULL] ARSIP Wawancara Soekarno Blak-blakan Bongkar Siasat Licik Soeharto Salah Gunakan Supersemar

Pidato Asli Jenderal AH Nasution yang Menyayat Hati saat Pemakaman 7 Jenazah Korban G30S/PKI

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI

Harusnya Ada 8 Jenderal yang Diculik saat G30S/PKI, Kenapa Brigjen Ahmad Soekendro Bisa Lolos?

Penampakan Pakaian Terakhir Para Jendral Korban G30S/PKI, Berlumur Darah dan Berlubang Bekas Peluru

[Asli] Penampakan Tembok yang Dipanjat Jendral AH Nasution untuk Selamatkan Diri saat G30S/PKI

Panser Alvis Saracen Jadi Saksi Bisu G30S/PKI, Antarkan Jenazah Para Jendral Menuju TMP Kalibata

Ngerinya Sumur Maut Lubang Buaya, Hanya Bisa Dimasuki Satu Orang dan Dalamnya Mencapai 12 Meter

Sosok Brigjen Soepardjo, Gembong G30S/PKI yang Lantunkan Azan sebelum Dieksekusi Mati

Monumen Kresek, Saksi Sejarah Sadisnya PKI Lakukan Pembantaian di Madiun

Awal Mula Sumur Maut Lubang Buaya Ditemukan Tiga Hari setelah G30S/PKI, Ternyata Milik Seorang Guru

Beda Pidato Soeharto dan Jendral AH Nasution saat Pengangkatan Jenazah dan Pemakaman Korban G30S/PKI

[FULL] KEGANASAN PKI MADIUN 1948: Kiai & Pejabat Dibantai Dibawa dengan Lori & Dibuang di Sumur Tua

Akhir Hidup DN Aidit, Tertangkap saat Sembunyi di Solo dan Langsung Dieksekui Mati di Boyolali

Pengorbanan Pierre Tendean, Ajudan yang Gantikan Jendal AH Nasution Jadi Target Penculikan G30S/PKI

Pidato Asli Soeharto di Lubang Buaya saat Pengangkatan 7 Jenazah Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI

Disclaimer DMCA