BENDUNGAN BLITAR DIBUKA, KALI BRANTAS MELUAP, PERAHU DI TULUNGAGUNG STOP OPERASI |
|
BENDUNGAN BLITAR DIBUKA, KALI BRANTAS MELUAP, PERAHU DI TULUNGAGUNG STOP OPERASI
REPORTER: DAVID YOHANES | YUL TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG Perahu-perahu penyeberangan di sepanjang Sungai Brantas Tulungagung hari ini berhenti beroperasi, Senin (17/10/2022). Penyebabnya adalah debit air Sungai Brantas yang meluap hingga dianggap membahayakan perahu penyeberangan. Salah satu yang berhenti beroperasi adalah perahu penyeberangan Pema Express di Desa/Kecamatan Ngunut. Air Sungai Brantas naik hingga ke tempat tunggu penumpang. Dermaga yang bisa diturunkan dan dinaikkan menyesuaikan ketinggian air sungai juga tenggelam. Dek perahu juga kelihatan terangkat tinggi di atas ketinggian tempat tunggu penumpang. Menurut salah satu kru perahu, Suwandi (47), sebelumnya sudah ada peringatan dari Dinas Perhubungan Jatim, pada pukul 05.15 WIB. "Dishub mengingatkan Sungai Brantas akan banjir karena bendungan di Blitar dibuka. Kami diingatkan jangan beroperasi selama membahayakan," ujar Suwandi. Air perlahan mulai naik dan mulai mencapai puncaknya pada pukul 06.00 WIB. Seluruh aktivitas penyeberangan berhenti total. Menurut Suwandi, luapan air Sungai Brantas ini yang tertinggi dibanding sebelumnya. "Tahun-tahun sebelumnya juga tidak setinggi ini. Katanya ini karena cuaca ekstrem," sambungnya. Dalam kejadian serupa di tahun sebelumnya, luapan air ini berakhir pada sore hari. Namun Suwandi memperkirakan luapan air ini bisa sampai besok pagi. Sebab debitnya sangat besar hingga luapan jauh di atas permukaan dermaga. "Tahun sebelumnya dermaganya masih bisa dilihat. Kalau sekarang benar-benar tenggelam tak kelihatan," terang Suwandi. Dalam sekali operasi ada tiga anak buah kapal yang bekerja di perahu penyeberangan ini. Pema Express bisa mengangkut hingga 6 mobil dan sekitar 30 sepeda motor dalam sekali jalan. Dalam satu hari perahu penyeberangan ini bisa mendapatkan Rp 1.000.000 hingga Rp 1.200.000. "Kerugiannya sehari ini tidak ada pemasukan. Tapi kami menyadari karena kondisinya tidak memungkinkan," pungkas Suwandi. Perahu penyeberangan di Kecamatan Ngunut menghubungkan dengan wilayah Kabupaten Blitar di utara sungai. Selain Pema Express, perahu penyeberangan besar lainnya juga berhenti. Antara lain Pandowo Express di depan eks lokalisasi Kaliwungu dan Brantas Express di Desa Kaliwungu. Sebenarnya pemerintah sudah membangun Jembatan Ngujang 2 untuk menghubungkan warga di selatan dan utara Sungai Brantas. Namun karena lokasinya jauh di barat, di Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, mobil ada motor harus memutar jauh. Mereka lebih memilih memanfaatkan jasa perahu penyeberangan. #tambangan #sungaibrantas #tulungagung #blitar |