♫musicjinni

Trump Bikin Was-was Sekutu, Puji Putin hingga Rencana Hentikan Santunan Internasional

video thumbnail
Belum juga Pemilu AS November 2024 berlangsung, tetapi negara sekutu sudah was-was. Penyebabnya apalagi kalau bukan ulah salah satu capresnya, yaitu Donald Trump.

Trump yang pernah menjabat Presiden AS 2017-2021 sedang berusaha mencalonkan diri kembali. Dalam kampanyenya di Conway, Negara Bagian South Carolina, Sabtu (10/2/2024), ia mengatakan semakin skeptis dengan keanggotaan AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Trump menyebut, miliar-an dollar AS yang dikucurkan ke NATO setiap tahun lebih berguna jika dialihkan ke hal-hal lain.

Yang membuat makin panas, yaitu secara terang-terangan, Trump memuji Presiden Rusia Vladimir Putin. Padahal, Putin dan NATO sedang gontok-gontokan karena NATO membela Ukraina yang diinvasi Rusia sejak 24 Februari 2024. Trump menyebut akan mendorong Putin berbuat semaunya kepada negara-negara anggota NATO yang tidak menunaikan kewajiban, dalam hal ini membayar iuran sebesar yang diberikan AS.

Di samping itu, Trump juga mengatakan, jika ia terpilih sebagai presiden, AS akan menghentikan berbagai santunan internasional. Dana ini umumnya dikelola oleh lembaga USAID yang bekerja sama dengan negara-negara berkembang menjalankan program pembangunan berkelanjutan. Menurut Trump, ia berencana mengganti skemanya menjadi pinjaman.

Atas gejolak yang ditimbulkan Trump, sekutu AS pun langsung merespons.
Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Januari 2024 pernah mengatakan, AS semakin mengisolasi diri. Menurut dia, AS hanya memikirkan diri sendiri.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menanggapi pernyataan Trump. Dirinya menyebut, retaknya kekompakan negara-negara anggota NATO sangat berbahaya bagi keberadaan NATO ataupun keamanan kawasan.

Para pengamat politik internasional mengatakan, dunia semakin mengarah ke multipolar. Siapa pun yang menjadi Presiden AS, pada kenyataannya sistem multipolar ini memang tidak menjadikan AS ataupun satu negara adidaya tertentu sebagai pusat keputusan dunia.

Claude Barfield dari American Enterprise Institute, menyebut, AS sudah mundur sebagai pemimpin dunia sejak 2017. Segala peraturan internasional seolah dilibas oleh AS. Pada tahun itu pula, di bawah kepresidenan Trump, AS menyatakan perang dagang dengan China serta mundur dari Kesepakatan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Biden ketika terpilih menggantikan Trump pada 2021 kemudian menambah perilaku tersebut dengan menarik pasukan AS dari Afghanistan sehingga Taliban kembali berkuasa.

#trump
#biden
#putin
#usa

=====================================

Simak kumpulan video berita Harian Kompas: https://klik.kompas.id/videoberita

Info langganan harian Kompas & www.kompas.id:
https://komp.as/LihatBerita

Subscribe Youtube Harian Kompas: https://bit.ly/3bIgBY9

Ikuti media sosial Harian Kompas

Twitter: https://twitter.com/hariankompas​
Facebook: https://www.facebook.com/hariankompas/​
Instagram: https://www.instagram.com/hariankompas/

Trump Bikin Was-was Sekutu, Puji Putin hingga Rencana Hentikan Santunan Internasional

Disclaimer DMCA