Untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan, seperti pembayaran gaji, pembayaran bahan baku, pembayaran pinjaman, dibutuhkan uang tunai atau kas yang cukup. Namun, di satu sisi perusahaan juga membutuhkan kas untuk melakukan investasi pada proyek-proyek tertentu, sehingga dengan jumlah kas yang terlalu banyak perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi. Maka dari itu, dibutuhkan model dalam manajemen kas yang dapat membantu manajer untuk menentukan berapa saldo kas yang sebaiknya tersedia dalam perusahaan, agar bisa menyeimbangkan kebutuhan perusahaan.