Hari ke 228 Perang Rusia vs Ukraina, Ledakan Zaporizhzhia hingga Putin Usut Ledakan Jembatan Krimea |
![]() |
TRIBUN-VIDEO.COM - Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina terus bergulir hingga hari ke-228 pada Minggu (9/10/2022).
Ada sederet peristiwa di antaranya serangan rudal Rusia menimbulkan letusan bunga api pijar di Zaporizhzhia. Hingga, Rusia menerjunkan tim penyelam untuk memeriksa Jembatan Krimea pasca terjadi ledakan. Dikutip dari Kompas.com, dalam hari ke-228 ini, sebanyak tujuh rudal ditembakkan Rusia menghantam wilayah Zaporizhzhia di Ukraina pada Minggu (9/10/2022). Serangan Salvo Rudal Rusia ini menimbulkan dua bola api yang besar meletus satu per satu. Penampakan ledakan itu ditunjukkan dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Ukraina. Ledakan ini diikuti hujan bunga api pijar. Dalam serangan salvo rudal Rusia itu, tiga rudal di antaranya jatuh di pusat kota. Jaraknya, sekitar 40 kilometer dari pertempuran artileri di wilayah selatan Ukraina. Diketahui, rudal tersebut menghantam setelah terjadi sebuah ledakan besar merusak sebagian Jembatan Krimea, yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia pada Sabtu (8/10/2022). Sekretaris dewan kota Zaporizhzhia, Anatoly Kurtev menerangkan, akibat serangan ini ada sebanyak 14 orang menjadi korban tewas. “Untuk saat ini jumlah korban tewas mencapai 14 orang,” sebutnya. Selain itu, gedung-gedung apartemen juga mengalami kerusakan. Total sebanyak 40 unit bangunan rusak. Dalam hari ke-228 ini juga, Tim penyelam Rusia pada Minggu (9/10/2022) akan diterjunkan memeriksa kerusakan di jembatan Krimea akibat ledakan. Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin menerangkan, para penyelam diterjunkan pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat. Pihaknya masih mampu mengendalikan situasi tersebut meskipun ledakan itu menjadi kejadian buruk. “Situasinya dapat dikelola. Ini tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal,” kata Gubernur Crimea yang ditunjuk Rusia, Sergei Aksyonov. Aksyonov mengungkapkan, ledakan di jembatan itu dipicu adanya keinginan balas dendam. “Tentu saja, emosi terpicu dan ada keinginan untuk membalas dendam,” sambung Aksyonov. Sebagaimana diketahui, Ledakan jembatan Crimea yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022). Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun, Ukraina justru merasa senang dengan adanya kejadian ledakan di Jembatan Krimea. Terkait fungsinya, jembatan itu merupakan jalur penghubung penting untuk memasok berbagai kebutuhan dan bahan bakar. Semenanjung Krimea masih memiliki stok bahan bakar yang cukup untuk sebulan dan makanan untuk dua bulan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pasukannya di Ukraina selatan dapat dipasok sepenuhnya melalui jalur darat dan laut yang ada. Diketahui, Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014. Lantas, Jembatan Krimea dibangun. Hal ini atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin dan diresmikan pada 2018. (Tribun-Video.com/ Kompas.com) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Terjunkan Tim Penyelam Selidiki Kerusakan Jembatan Crimea", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2022/10/09/120100970/rusia-terjunkan-tim-penyelam-selidiki-kerusakan-jembatan-crimea?page=all. Penulis : Danur Lambang Pristiandaru Editor : Danur Lambang Pristiandaru HOST: Bima Maulana VP: Januar Imani |