♫musicjinni

Imbas Pembakaran Al-quran, Presiden Turki Erdogan Tegas Tolak Swedia Gabung NATO: Tak Ada Harapan

video thumbnail
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #swedia #alqurandibakar #erdogan #türkiye #turki

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka ke Swedia sebagai imbas pembakaran Al Quran.

Ia menegaskan, Turki tak akan mendukung Swedia bergabung menjadi anggota NATO.

Pernyataan Erdogan itu muncul setelah terjadi demonstrasi di dekat Kedutaan Turki di Stockholm pada Sabtu (22/1/2023).

Parahnya, demo itu diwarnai dengan aksi pembakaran salinan Al Quran.

Demonstrasi anti-Turki dan menolak usulan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah meningkatkan ketegangan antara Swedia dengan Turki.

Padahal Swedia tengah membutuhkan dukungan Turki untuk bisa bergabung dengan NATO.

Sebagaimana diketahui, Turki merupakan anggota NATO.

Dalam pidatonya, Erdogan menyayangkan, Swedia mengizinkan penistaan agama di depan kedutaan Turki.

Ia pun menegaskan, tidak ada harapan lagi dukungan Turki bagi Swedia menjadi anggota NATO.

"Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami jangan mengharapkan dukungan dari kami untuk keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan.

Presiden Turki menyindir Swedia yang sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam.

Dengan nada sindiran, Erdogan menyarankan agar Swedia meminta perlindungan para teroris dan musuh Islam.

"Jika Anda sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam dan melindungi mereka, maka kami menyarankan Anda untuk meminta dukungan mereka demi keamanan negara Anda," kata Erdogan.

Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menolak untuk segera menanggapi pernyataan Erdogan.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, ia menyampaikan, ingin lebih dulu memahami dengan tepat apa yang telah dikatakan oleh Presiden Erdogan.

Sebagaimana diketahui, pada akhir pekan lalu, politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, diketahui berdemonstrasi di luar Kedutaan Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm.

Unjuk rasa itu diwarnai aksi pembakaran salinan Al Quran.

Aksi demonstrasi tersebut mendapat izin dari Pemerintah Swedia.

Terkait sosok Rasmus Paludan, ia adalah pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras.

Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah melakukan sejumlah demonstrasi di masa lalu dimana ia juga membakar Alquran.

Terkait hal ini, beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam Swedia.

Termasuk Turki telah memanggil duta besar Swedia.

Turki juga membatalkan rencana kunjungan menteri pertahanan Swedia ke Ankara.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Swedia dan Finlandia telah mengajukan diri pada tahun lalu untuk bergabung dengan NATO.

Pengajuan itu dilakukan saat invasi Rusia ke Ukraina.
Untuk bisa bergabung, semua atau 30 negara anggota harus menyetujui tawaran mereka.

Namun, Turki belum rela Swedia bergabung.

Ankara telah mengatakan bahwa Swedia khususnya harus terlebih dahulu mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dilihatnya sebagai teroris.

Terutama militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta 2016 di Turki.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan, Finlandia dan Swedia telah siap untuk bergabung dengan NATO.

Namun, ia menolak berkomentar apakah Washington menganggap komentar Erdogan terbaru berarti menutup kesempatan bagi Swedia untuk bisa bergabung dengan NATO.

"Pada akhirnya, ini adalah keputusan dan konsensus yang harus dicapai Finlandia dan Swedia dengan Turkiye," kata Price.

Price mengatakan bahwa membakar buku-buku suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak pantas.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erdogan ke Swedia: Jangan Harap Dapat Dukungan Turkiye Jadi Anggota NATO", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2023/01/24/162900670/erdogan-ke-swedia--jangan-harap-dapat-dukungan-turkiye-jadi-anggota-nato?page=all#page2.
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi


HOST: BIMA MAULANA
VP: YOGI PUTRA

Imbas Pembakaran Al-quran, Presiden Turki Erdogan Tegas Tolak Swedia Gabung NATO: Tak Ada Harapan

Finlandia Bersikukuh Gandeng Swedia Gabung NATO, Meski Stockholm Ditolak Turki Gegara Bakar Alquran

Tanggapi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Sekjen NATO: Tidak Ilegal, Ini Kebebasan Berekspresi

Puluhan Umat Muslim Asal Gorontalo Turun ke Jalan Kecam Politisi Swedia Terkait Pembakaran Alquran

NATO Tekan Turki untuk Setujui Swedia Bergabung, Ingin Libatkan Swedia soal Rencana Keamanan Ukraina

Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Gus Falah Sebut Kelompok Sayap Kanan yang Bertanggung Jawab

Profil Rasmus Paludan, Politikus Denmark-Swedia yang Bakar Al-Qur'an, Aksi Dilakukan Berkali-kali

Meski Sempat Ditolak, Turki Akhirnya Setuju Finlandia Gabung Anggota NATO, Tapi Tidak dengan Swedia

Inggris Tolak Masuk Politisi Denmark setelah Mengancam akan Membakar Kitab Suci Umat Islam Alquran

Buntut Kasus Pembakaran Al Quran, PA 212 Gelar 'Aksi Bela Quran 301' di Kedubes Swedia

Buntut Pembakaran Al-Quran di Swedia, Aliansi Umat Islam Jeneponto Demo Tuntut Politisi Dihukum

Kecam Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Ratusan Umat Muslim di Lhokseumawe Gelar Unjuk Rasa

Warga Turki Ngamuk ke Presiden Erdogan Pernyataan Salahkan 'Takdir' soal Insiden Ledakan Tambang

Disclaimer DMCA