JAKARTA, KOMPAS.TV Richard Eliezer menanggapi kesaksian Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Secara gamblang Richard Eliezer membeberkan sejumlah kebohongan Putri.

"Untuk keterangan saksi PC Tidak sesuai atau mungkin ibu PC lupa. Pada Juni yang pada saat itu saya diajak ibu PC dan di mobil satunya ada bang Matius dan Yosua, dan anaknya beliau mba Ratiah kami ke arah jalan Kemang, sampai akhirnya ke arah Bangka. Di sana pak FS, ajudan di rumah Yosua dan Matius. Lalu ajudan dan ART tunggu di pagar. Saya di pagar, saya yang lihat sendiri perempuan nangis keluar dari rumah,"kata Richard.

Lebih lanjut pada tanggal 8 juli sepanjang perjalanan ke Jakarta, Richard mengaku ada pembicaraan dengan Putri terkait proses PCR nanti setibanya di Jakarta.

Baca Juga Momen Hakim Morgan Minta Putri Candrawathi Dengar Pertanyaannya Dulu: Jangan Reflek Jawab Tidak Tahu di https://www.kompas.tv/article/357565/momen-hakim-morgan-minta-putri-candrawathi-dengar-pertanyaannya-dulu-jangan-reflek-jawab-tidak-tahu

Lebih lanjut Eliezer menanggapi terkait penyimpanan senjata di lantai 3.

"Ibu PC bantah dan mengatakan lupa beliau mengajak simpan senjata di lantai 3. Bagaimana saya bisa tahu letak lemari di situ,"tegas Richard.

Tak hanya itu Richard juga beberkan saat Sambo ceritakan skenario tembak menembak, ada Putri di samping Sambo.

"Kenyataannya pak FS (Ferdy Sambo) bilang ke saya tembak Yosua, ibu PC ada di situ, saat saya isi peluru ibu PC ada di situ. Seandainya CCTV di rumah Saguling ada ibu tidak mungkin berani berbohong,"kata Richard.

Lebih lanjut Richard juga beberkan posisi pintu kamar Putri di Duren Tiga tidak tertutup semua melainkan setengah.

Putri mengaku tidak tahu pemberian uang dan HP pada Ricky, Kuat dan Richard.

"Ibu PC tidak tahu pemberian uang dan HP, padahal sudah ada foto yang gambaran tangan gelang yang ibu PC juga kenakan."jelas Richard.

Video Editor: Firmansyah




Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/357664/tanggapan-richard-eliezer-beberkan-saksi-putri-candrawathi-berbohong-andaikan-cctv-ada